Benarkah Stres Memengaruhi Diabetes?

Benarkah Stres Memengaruhi Diabetes?
Credit: Freepik. Diabetes dapat berpotensi memicu stres.

Bagikan :


Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Stres bukan hanya dapat mengganggu kondisi kejiwaan, namun juga mengganggu kesehatan fisik. Salah satu masalah kesehatan fisik yang berkaitan dengan stres adalah diabetes. Bagaimana hubungan antara stres dengan diabetes? Simak ulasannya berikut ini.

 

Hubungan Antara Stres dengan Diabetes

Dilansir dari Medical News Today, kondisi stres memang dapat memengaruhi kondisi diabetes. Stres dapat memperparah kondisi diabetes dan sebaliknya, diabetes yang dialami juga dapat memicu stres.

Pada orang yang sehat, kondisi stres dapat memicu diabetes. Ketika Anda stres baik fisik maupun emosional, tubuh akan melepaskan hormon kortisol sebagai respon tubuh untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun apabila stres tidak dikelola dengan baik, kondisi ini akan menyebabkan gangguan hormon insulin yang memicu diabetes.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang sering mengalami stres, depresi dan gangguan kecemasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2. Selain terkait faktor hormon kortisol dan insulin, ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan kondisi stres dapat memicu diabetes, yaitu:

 

Stres memicu kebiasaan makan secara berlebihan, temasuk makan makanan manis dan makan secara berlebihan. Makan berlebihan saat stres dianggap dapat meredakan stres, namun perlu diingat bahwa cara ini bukan solusi yang direkomendasikan untuk mengelola stres jangka panjang.

Stres memicu kebiasaan merokok dan minum alkohol. Kebiasaan merokok membuat tubuh lebih resisten terhadap insulin sehingga menyebabkan tubuh lebih sulit mengatur kadar gula darah. Begitu juga dengan kebiasan minum minuman beralkohol. Minuman beralkohol memengaruhi kadar gula darah menjadi lebih tinggi. Kondisi ini dapat memperparah penyakit seperti hati, ginjal, dan pankreas sehingga memicu diabetes.

Stres mengganggu kualitas tidur. Seseorang yang mengalami stres berat akan mengalami gangguan jadwal dan kualitas tidur. Kondisi ini dipengaruhi oleh pelepasan hormon kortisol yang memengaruhi sistem di otak dan mengganggu pola dan kualitas tidur.

 

Diabetes Berpotensi Memicu Stres

Ketika didiagnosis mengalami diabetes, hal ini dapat memengaruhi kondisi emosional Anda. Baik diabetes tahap awal maupun kronis, beberapa emosi yang dapat muncul ketika mendapat diagnosis diabetes antara lain:

  • Cemas
  • Frustrasi
  • Kekecewaan
  • Stres
  • Sedih

Dilansir dari Cleveland Clinic, emosi yang dirasakan merupakan respon alami dan banyak dialami orang yang pertama kali didiagnosis diabetes. Emosi ini juga dapat dirasakan oleh pasien diabetes yang telah berjuang lama menghadapi diabetes.

Emosi ini dapat membuat Anda sulit untuk fokus merawat diri sendiri dengan disiplin menjaga makanan yang dikonsumsi, istirahat yang cukup dan olahraga. Kondisi ini dapat memengaruhi lonjakan kadar gula darah atau menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak stabil.

 

Cara Meredakan Stres

Stres dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan emosional. Bagi pengidap diabetes, stres terbukti dapat memperparah kondisi diabetes. Untuk menjaga kadar gula darah, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengelola stres dengan baik.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan stres antara lain:

Melakukan aktivitas fisik. Apapun aktivitas fisik yang Anda lakukan dapat berfungsi sebagai sarana pelepas stres. Aktivitas fisik yang dimaksud dapat berupa olahraga, atau aktivitas pelepas stres lainnya seperti jalan kaki, menari, berkebun, membersihkan rumah dan lain-lain.

Makan makanan sehat. Makan makanan yang sehat adalah bagian penting dari merawat diri sendiri. Makanan sehat, seperti berbagai buah dan sayuran, serta biji-bijian.

Meditasi. Meditasi merupakan salah satu cara untuk menenangkan diri dan mengatur emosi Anda sehingga efektif untuk menjaga kondisi kesehatan Anda.

Bersosialisasi. Sebagian besar orang yang mengalami stres memiliki kecenderungan untuk mengisolasi diri. Padahal hal ini justru berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Cobalah untuk berkomunikasi dengan sahabat atau orang-orang terdekat Anda, lakukan hal yang Anda dan teman-teman Anda sukai sebagai sarana pelepas stres.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 17:52